Pengalaman saya dalam memilih perangkat wireless di rumah

Pada artikel sebelumnya, kita sebelumnya membahas beberapa tips & solusi dalam memilih perangkat wireless di rumah, kali ini saya akan membahas pengalaman pribadi saya sendiri ketika membangun solusi wireless di rumah. Saya akan membagi artikel ini jadi beberapa bagian yaitu desain rumah, teknologi yang digunakan, pengalaman peribadi saya dan yang terakhir adalah kesimpulan

Desain Rumah

Sebelum memilih perangkat wireless yang akan digunakan, pertama kali kita harus paham terlebih dahulu bentuk dari bangunan dimana tempat kita akan memasang perangkat wirelessnya. karena beda bentuk beda juga solusi yang diterapkan. sebagai contoh untuk rumah yang bertingkat dan yang luas itu beda cara solusi yang digunakan. pertama-tama kita perlu paham terlebih dahulu kalau untuk teknologi wireless ini menggunakan gelombang radio untuk media transfer datanya. Dan untuk mengukur jangkauan wireless ini menggunakan DBi. umumnya makin besar DBM perangkat wireless makin besar jangkaunnya. Namun, untuk rumah bertingkat, penggunaan perangkat wireless yang mempunyai dbm besar belum tentu efektif karena ada hambatan seperti tembok, kemudian ada pembatas antar lantai, sehingga umumnya walau perangkat wireless kita memiliki dbm tinggi, terkadang sinyalnya juga kurang bagus. Teknologi yang digunakan Untuk teknologi wirelessnya sebenarnya ada berbagai macam seperti repeater, extender dan wifi mesh.

  1. WiFi repeater Ini adalah perangkat yang mengambil sinyal WiFi dari router utama dan memperkuat ulang sinyal tersebut agar dapat menjangkau area yang lebih jauh. WiFi repeater biasanya terhubung ke router utama melalui kabel atau secara nirkabel, dan kemudian memancarkan kembali sinyal WiFi yang diperkuat. Namun, penggunaan WiFi repeater dapat mengurangi kecepatan internet karena sinyal yang diperkuat juga bisa menjadi terganggu oleh interferensi.
  2. Wifi Extender Sama seperti WiFi repeater, WiFi extender juga mengambil sinyal WiFi dari router utama dan memperkuat ulang sinyal tersebut. Namun, WiFi extender dapat memperluas jangkauan WiFi tanpa harus mempengaruhi kecepatan internet karena sinyal yang diperkuat ditransmisikan pada saluran frekuensi yang berbeda dari sinyal WiFi utama.
  3. Wifi Mesh WiFi mesh menggunakan jaringan node yang saling terhubung untuk menyebarluaskan sinyal WiFi di seluruh rumah atau area. Setiap node pada jaringan mesh bertindak sebagai titik akses WiFi, sehingga pengguna dapat terhubung ke node terdekat dan memperoleh sinyal yang lebih kuat. WiFi mesh biasanya lebih stabil dan andal dibandingkan dengan repeater dan extender, serta memberikan kecepatan internet yang lebih cepat. Pengalaman Saya Saya sendiri sudah mencoba menggunakan macam-macam teknologi wireless di atas, dimulai dari menggunakan perangkat wireless dengan dbm yang besar (memiliki 4 antena seperti TPLink archer C50 ac1200), mikrotik RB951ui-2Hnd, xiaomi wifi extender, TPlink Extender TL-WA850re dan Tplink mesh m4. Rumah saya sendiri memiliki 3 tingkat dan modem wirelessnya berada di lantai 1. Awalnya saya mencoba menggunakan solusi wireless dengan perangkat dbm besar. namun hasilnya kurang bagus, sinyal wifinya hanya 2 bar bahkan 1 bar di kamar saya yang berada di lantai 2. Kemudian saya mencoba menggunakan tambahan wireless seperti xiaomi wifi extender dan TPlink extender, secara sinyalnya penuh di lantai 2, namun untuk koneksi internetnya tidak stabil dan sering putus. karena saya menggunakan sinyal wifi sebagai penyambung antara 2 perangkat wirelessnya. Selain itu untuk SSID WIFI (penamaannya wirelessnya) tidak bisa menggunakan nama yang sama. sehingga setiap kali pindah lantai, saya harus berpindah SSID Wifi (umumnya penamaan nama wifi exteder akan beda. contoh Homewifi dan Homewifi_ext). Untuk metode repeater sendiri sebenarnya hampir sama dengan extender, sehingga saya tidak membahasnya lebih detail Terakhir yang saya gunakan sampai saat ini adalah metode Wifi mesh menggunakan perangkat Wifi Tplink Mesh M4 (2 Device). Setelah lebih dari 1 tahun menggunakannya, so far saya sangat puas dengan perfomancenya. Setiap pindah lantai saya tidak perlu berpindah SSID (Seamless) dan untuk kecepatan dan sinyalnya stabil. Namun sebagai catatan tambahan, saya menyambungkan 2 perangkat mesh ini menggunakan kabel UTP, walaupun sebenarnya bisa menggunakan wireless, namun tetap saja ini akan berdampak pada penurunan kecepatan wifi dan tidak stabil untuk koneksi internetnya terlepas sinyal wifinya bagus. Namun kekurangan dari wifi mesh adalah perangkatnya lebih mahal.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan untuk anda yang ingin membangun solusi wireless di rumah. Apabila rumah anda hanya 1 lantai, bisa menggunakan perangkat wireless dengan DBM yang besar dan tempatkanlah perangkat tersebut di tengah-tengah rumah. apabila jangkauannya kurang bisa membeli tambahan perangkat wireless.

Untuk anda yang memiliki budget dana lebih besar dapat menggunakan metode wifi Mesh untuk perangkat wireless di rumah anda. dan untuk yang memiliki budget terbatas bisa menambahkan wifi extender atau perangkat wireless bekas yang dijadikan repeater. Namun tetap sebagai catatan tambahan saya, pastikan untuk koneksi antar perangkat di hubungkan menggunakan kabel UTP untuk memastikan koneksi internet yang stabil dan tidak ada penurunan kecepatan internet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *